Harga saham Dollar Tree anjlok lebih dari 20% pada hari Rabu setelah pengecer diskon itu gagal memenuhi estimasi triwulanan dan memangkas prakiraan tahunannya — tanda lain bahwa konsumen yang lelah dengan inflasi mulai mengurangi pengeluaran.
“Pelanggan meningkatkan konsumsi mereka (pada barang-barang pokok bermargin rendah) sementara mengurangi pengeluaran mereka pada barang-barang yang tidak penting karena pengetatan ekonomi makro,” kata Kepala Keuangan Dollar Tree, Jeff Davis, dalam panggilan pasca laba.
Saham Dollar Tree diperdagangkan sekitar $65 per saham — harga terendah dalam lebih dari empat tahun.
Minggu lalu, saham pesaingnya Dollar General juga merosot hampir 30% setelah pengecer diskon itu memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Dollar Tree telah merasakan ketatnya persaingan di sektor ritel karena jaringan toko besar termasuk Walmart dan Target telah memikat pembeli berpendapatan rendah dan menengah dengan harga diskon pada berbagai produk, mulai dari bahan makanan hingga pakaian.
Konsumen Amerika juga tertarik pada pengecer diskon daring seperti pendatang baru Temu dan Shein.
Dollar Tree telah dalam proses restrukturisasi bisnisnya dan pada bulan April mengatakan pihaknya sedang menjajaki sejumlah opsi, termasuk potensi penjualan atau spin-off merek Family Dollar-nya.
Awal tahun ini, perusahaan tersebut telah menguraikan rencana untuk menutup 970 toko Family Dollar. Hingga 3 Agustus, Dollar Tree telah menutup sekitar 655 toko dan akan menutup 45 toko hingga akhir tahun, kata perusahaan tersebut pada hari Rabu.
Perusahaan yang berpusat di Chesapeake, Va. tersebut mengharapkan penjualan tahunan antara $30,6 miliar dan $30,9 miliar, dibandingkan dengan kisaran perkiraan sebelumnya sebesar $31 miliar hingga $32 miliar.
Perusahaan memperkirakan laba tahunan per saham yang disesuaikan dalam kisaran $5,20 hingga $5,60, dibandingkan dengan kisaran perkiraan sebelumnya sebesar $6,50 hingga $7 per saham.
Dollar Tree membukukan penjualan bersih sebesar $7,37 miliar, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar $7,49 miliar, menurut data LSEG.
Dengan Kabel Pos